Ruangan dan fasilitas untuk kultur jaringan tanaman perlu disediakan berdasarkan fungsi dan kebutuhannya untuk meningkatkan peluang keberhasilan proses produksi. Pada ruangan kultur jaringan sebaiknya mempunyai pembagian yang diatur agar setiap kegiatan terpisah satu sama lain namun saling terhubung untuk mempermudah proses kerja.
- Ruangan persiapan (preparation area)
Ruangan persiapan mempunyai fungsi untuk persiapan dan sterilisasi media, penyimpanan alat-alat gelas dan pembersihan alat-alat kultur. Untuk pembuatan media dan sterilisasi media biasanya dibutuhkan fasilitas seperti, meja dalam ukuran besar dan terbuat dari bahan yang kuat serta mudah dibersihkan. Selain itu terdapat kompor gas, autoklaf, dan destilasi air. Bak untuk mencuci alat kultur dilengkapi dengan keran air. Tempat pencucian ini harus dekat dengan pintu keluar untuk mempermudah pembuangan sampah bekas media dan sampah lainnya. Selain alat diatas, ruangan persiapan biasanya memiliki fasilitas lain seperti, hot plate dengan magnetic stirer, oven, pH meter, erlenmeyer, pengaduk gelas, spatula, cawan petri, pipet, dan pisau scalpel.
2. Ruang Penanaman (transfer area)
Ruang penanaman menjadi ruangan `untuk perbanyakan kultur jaringan dimana sebagai tempat untuk proses isolasi, inokulasi dan subkultur pada kondisi steril. Ruangan ini dilengkapi fasilitas Laminar Air Flow (LAF) untuk proses pemotongan eksplan, penanaman dan subkultur tunas. Ruangan ini harus dalam kondisi steril dan dianjurkan menggunakan jas laboratorium untuk menunjang kegiatan.
3. Ruang Inkubasi
Ruangan ini menjadi tempat penyimpanan botol yang berisi kultur aseptik dari tanaman yang telah diproduksi. Di dalam ruangan terdapat rak-rak terbuka yang dilengkapi lampu fluorescent dengan intensitas cahaya antara 1000–1500 lux dengan lama penyinaran 14–16 jam dalam satu hari. Ruangan kultur ini temperatur suhu diatur pada 22–25℃ dengan menggunakan AC. Ruangan ini sama halnya dengan ruangan penanaman harus dalam keadaan steril sehingga ruangan kultur perlu disterilisasi secara berkala dengan menggunakan formalin.
4. Ruang aklimatisasi
Ruang aklimatisasi juga diperlukan untuk proses produksi melalui kultur jaringan. Ruangan ini biasanya difasilitasi oleh naungan paranet (shading net) 75% dan rak-rak untuk bak tanaman aklimatisasi untuk efisiensi ruangan. Ruang aklimatisasi di daerah tropis biasanya dilengkapi oleh bukaan ventilasi untuk meningkatkan proses perputaran udara
Referensi
[1] Saputri, M., Marai Rahmawati. (2019). Pertumbuhan Tunas Pisang Barangan Akibat Pemberian Benzyl Amino Purin dan Arang Aktif secara in Vitro. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(1), 73–90.
[2] Sulistiani, E., & Yani, S. A. (2012). Produksi Bibit Tanaman Dengan Menggunakan Teknik Kultur Jaringan. SEAMEO BIOTROP.