Kultur Jaringan

Untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang pertanian saat ini dan di masa yang akan datang, sangat diperlukan untuk menggunakan teknologi terbaru agar hasil pertanian yang didapatkan optimal dan memuaskan. Salah satu perkembangan teknologi dalam produksi bidang pertanian dan pangan ialah kultur jaringan. Penggunaan kultur jaringan pada bidang pertanian sudah terbukti dan sudah diberlakukan selama bertahun-tahun oleh beberapa petani karena dapat menggunakan bahan yang murah, tetapi mampu menghasilkan produksi yang lebih berkualitas, lebih kuat dan lebih tahan terhadap penyakit atau hama.

Kultur Jaringan / Tissue Culture merupakan salah satu teknik memperbanyak tanaman secara aseptik yang ditujukan kepada bagian/sel/jaringan suatu tanaman. Bagian/sel/jaringan dari satu tanaman tersebut dimaksudkan untuk bergenerasi sendiri sehingga tanaman itu serupa dengan tanaman indukannya. Ciri teknik ini adalah kondisi kultur yang aseptis, penggunaan media kultur buatan dengan kandungan nutrisi lengkap, dan kondisi lingkungan kultur yang sesuai. Lingkungan yang sesuai dapat dipenuhi dengan menentukan media tumbuh yang sesuai dan penempatan pada kondisi yang terkendali berkaitan dengan intensitas dan periodisitas, cahaya, temperatur, dan kelembaban serta keharusan sterilisasi. Kultur Jaringan memberikan pengaruh besar pada bioteknologi pada pertanian.

 

Manfaat Kultur Jaringan :

  1. Kultur Jaringan menghasilkan bibit/benih yang memiliki sifat yang serupa dengan indukannya.
  2. Melestarikan sifat indukannya.
  3. Menghasilkan tanaman yang bebas virus
  4. Kultur Jaringan dapat dijadikan saran untuk melestarikan plasma nuftah.
  5. Kultur Jaringan menciptakan varietas baru untuk melalui rekayasa genetika. Sel yang telah direkayasa dikembangkan melalui kultur jaringan sehingga menjadi tanaman baru secara lengkap.
  6. Dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas
  7. Kultur Jaringandapat mengasilkan bibit pohon dengan jumlah besar dalam waktu singkat
  8. Kesehatan dan mutu bibit kultur jaringanlebih terjamin
  9. Proses kultur jaringan tidak tergantung waktu, musim dan iklim

Kelemahan pengembangan Kultur Jaringan, yaitu : Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimitisasi, karena terbiasa dalam kondisi lembab dan aseptik.

 

Macam-macam Kultur Jaringan :

  1. Kultur Meristem, Menggunakan jaringan (akar, batang, daun) yang muda atau meristematik.
  2. Kultur Anter, Menggunakan kepala sari sebagai eksplan.
  3. Kultur Embrio, Menggunakan embrio. Misalnya pada embrio kelapa kopyor yang sulit dikembangbiakan secara alamiah.
  4. Kultur Protoplas, Menggunakan sel jaringan hidup sehingga eksplan tanpa dinding.
  5. Kultur Kloroplas, Menggunakan kloroplas. Kultur ini biasanya untuk memperbaiki atau membuat varietas baru.
  6. Kultur Polen, Menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya.

 

Beberapa Jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan metode Kultur Jaringan adalah :
  1. Tanaman Hias (anggrek, bunga potong)
  2. Tanaman Buah – buahan (pisang)
  3. Tanaman Industri dan kehutanan (kopi, jati)

Kultur Jaringan dipengaruhi oleh beberapa proses dan tahapan. Setiap proses kultur jaringan memiliki fungsi dan alat-alat pendukung yang berbeda.

 

Ditulis Oleh : Surya Nengsih, SP Penyuluh Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan
Sumber      : Berbagai media elektronik ( internet ).